Saat ini, banyak sekali kamus arti kencan yang baru dikenal dan dibahas https://vingsclub.com/ di sarana sosial. Tidak hanya ghosting, gaslighting, green flag, red flag, dan masing banyak lagi yang lainnya. Termasuk keliru satu arti yang bisa saja belum dulu Anda dengar pada mulanya seperti ghostlighting.
Istilah ini dipakai sebagai perpaduan antara ghosting dan gaslighting. Di mana dua arti ini jadi momok yang memadai menakutkan dalam romansa: ghosting, proses menghilang seutuhnya tanpa penjelasan setelah membangun hubungan romantis bersama seseorang.
Sementara gaslighting merupakan suatu bentuk pelecehan atau manipulasi emosional disaat seseorang mendistorsi apa yang dipikirkan seseorang dan mencoba mengakibatkan mereka mengalami delusi.
Ini merupakan serangkaian taktik yang memadai manipulatif bersama obyek mengakibatkan orang lain merasa tidak bisa memercayai diri mereka sendiri. Dengan ghostlighting, pelakunya biasanya dapat melaksanakan dua hal. Entah ia dapat memastikan semua hubungan dengan Anda atau justru mengakibatkan jarak yang begitu jauh sehingga pergantian ini merasa begitu membingungkan.
Dapat diambil kesimpulan bahwa saat seseorang meng-ghostlight Anda, mereka dapat mencoba memanipulasi serta mengakibatkan Anda merasa bersalah. Jadi, disaat hubungan berakhir atau tidak berlangsung bersama yang diharapkan, seluruh jadi tanggung jawab Anda sehingga mereka bisa melepaskan diri dari tanggung jawab apa pun.
Pada kenyataannya, kondisi ghostlighting bisa jadi memang sudah dialami lebih dari satu orang. Mungkin Anda terhitung dulu mengalaminya, tetapi tidak disadari karena belum menemukan arti tepat.
Dirangkumkan dari beraneka sumber, mutlak paham penjelasan seputar ghostlighting dan apa yang wajib Anda melaksanakan apabila hal itu berlangsung pada diri Anda.
Mengenal Ghostlingting
Seperti yang telah kami sebutkan sebelumnya, ghostlighting mengacu pada gabungan dua fenomena dating yang memadai populer, yaitu ghosting dan gaslihgting.
Nah, para pelaku ghostlighting atau yang disebut terhitung dengan ghostlighter biasanya dapat membentuk “skenario” tersendiri bersama obyek mengakibatkan Anda merasa tidak bisa memercayai diri sendiri. Biasanya ia dapat secara paham dan mendadak dapat memelihara jarak bersama Anda, sesudah itu memutus komunikasi.
Lalu, Anda tersadar jikalau hubungan ini merasa mengambang dan menanyakan kejelasan hubungan kalian, ia justru dapat menyalahkan diri Anda sampai mengakibatkan Anda bingung. Karena ia dapat mengatakan bahwa Andalah yang menggantungkan kejelasan hubungan bersama menyertakan beraneka alasan dan kesalahan lama yang diungkit kembali.
Ketika Anda merasa bersalah, ghostlighter akan bersama enteng melepaskan diri dari tanggung jawab apa pun dan memastikan hubungan sepihak.
Perlu diketahui, bisa jadi tersedia aspek yang mengakibatkan seseorang jadi pelaku ghostlighting. Pertama, karena mereka miliki permohonan memegang kendali pada orang lain. Kedua, pengalaman buruk yang sama, terutama dari orang tua mereka.
Tanda Anda Menjadi Korban Ghostlighting
Lalu bagaimana langkah paham apakah Anda jadi korban ghostlighting atau tidak? Dalam ghostlighting, pelaku biasanya dapat memastikan komunikasi bersama Anda terutama dahulu tanpa memberi tambahan peringatan.
Kemudian setelah lebih dari satu hari, minggu, atau berbulan-bulan kemudian, ia dapat menelpon, mengirim pesan, dan mengobrol bersama Anda kembali.
Nah, disaat Anda mencoba mengonfrontasi alasan kenapa ia melaksanakan itu (karena meng-ghosting) Anda, biasanya ia dapat menggunakan gaslighting untuk menyangkal hal berikut dulu terjadi, sehingga mengakibatkan Anda merasa bingung dan menyangsikan diri sendiri.
Namun sebenarnya, tersedia lebih dari satu sinyal bahaya yang bisa diwaspadai saat Anda dapat merasa berkencan bersama seseorang yang bisa jadi seorang ghostlighter sebelum amat melakukannya.
Salah satunya adalah jikalau ia tetap mencoba dan membalikkan kondisi serta bertindak defensif, seperti bersikeras bahwa mereka tidak melaksanakan kesalahan – bahkan disaat paham mereka melakukannya.
Selain itu, ia terhitung condong sering menjelek-jelekkan orang lain, merubah topik pembicaraan saat Anda menanyainya, dan mencoba mengakibatkan Anda merasa bersalah.
Kalau telah begini, hal yang terbaik yang wajib dilakukan adalah jangan melanjutkan hubungan dan move on dari hubungan ini.
Hal yang Dilakukan Ketika Jadi Korban Ghostlighting
Memang saat jadi korban ghostlighting dan manipulasi, mengakibatkan Anda jadi susah untuk percaya kepada siapapun. Meskipun begitu, tersedia lebih dari satu langkah yang bisa dilakukan sehingga mengatasinya, seperti:
Tetap percaya pada naluri dan logika Anda. Namanya terhitung dalam sebuah hubungan, pergantian dari sikap pasangan amat bisa saja terjadi. Jika ia tulus menyayangi Anda, ia tidak wajib mencari-cari alasan dalam menutupi hal tersebut.
Hubungan yang memang baik dan positif itu tidak rumit dan sederhana. Kalau ia sering memberi tambahan banyak alasan tentang hubungan, bisa jadi ia hanya mempermainkan perasaan Anda.
Pasang batasan diri disaat hubungan yang tidak jelas. Dalam menjalin hubungan dan sebuah komitmen, tidak jarang Anda dapat menyerah dalam hubungan ini, bahkan jikalau hubungan tidak jelas. Cobalah untuk mencintai dan menghormati diri sendiri.
Pulihkan rasa percaya diri setelah dicampakkan dan dipermainkan oleh pasangan bersama melaksanakan beraneka kegiatan positif yang disukai.
Bicarakan bersama teman atau orang kepercayaan Anda berkenaan hubungan yang tengah dijalani. Dengan meminta pendapat orang lain, bisa jadi Anda dapat tersadar jikalau hubungan ini wajib berakhir.